Kamis, 19 Mei 2011

KOLESTEROL, TAK CUKUP HANYA BAWANG PUTIH

TAK CUKUP BAWANG PUTIH

Ya, tak cukup hanya bawang putih untuk menurunkan kolesterol dan lemak darah (lipid). Kalau ada bahan berkhasiat lain yang mengaku (mengklaim) dapat menurunkan lipid darah, jangan terlampau berharap karena hanya obat (medis) yang sudah teruji yang mampu menurunkannya.

 
Bahan berkhasiat bukanlah sebagai obat, melainkan terbatas untuk memelihara kesehatan belaka. Perlu uji lebih lanjut terhadap semua bahan berkhasiat yang mengaku mampu menurunkan lipid darah. Bagi dunia medis, tidak cukup berkhasiat karena jika tak aman (lolos uji toksisitas), tidak boleh dipasarkan sebagai obat. Bawang putih mentah (raw materia) selain bahan yang bermanfaat bagi tubuh, juga mengandung bahan lain yang tidak berkhasiat dan berefek buruk pada tubuh. Sebut saja mengiritasi lambung.

TURUNAN ATAU ADA PENYAKIT LAIN?
Untuk mengetahui apakah penyebab kelebihan kolesterol darah bukan karena faktor keturunan, faktor-faktor di atas perlu disingkirkan terlebih dahulu dengan pemeriksaan laboratorium lain, yakni memeriksa fungsi ginjal, hati, dan kelenjar gondok dari darah.
Tubuh yang kelebihan kolesterol selain wajib pantang semua jenis menu yang mengandung kolesterol tinggi seperti jeroan, otak ternak, daging merah, juga perlu membatasi hidrat arang dari nasi, sagu, roti, mi. Jika berlebih, menu tersebut akan diubah jadi lemak juga.

Konsumsi sayur, buah, biji-bijian, umbi-umbian, bekatul, roti gandum, daging putih (ayam, kelinci, ikan, putih telur) boleh diperbanyak. Pilih minyak zaitun, minyak ikan, kanola, oat bran, omega-3. Idealnya pilih menu yang dipanggang, dipepes, atau dikukus.

Mereka yang kolesterol atau lipidnya tinggi tak cukup hanya memperhatikan menu karena juga perlu rutin bergerak badan. Paling sederhana dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh (brisk walking) 45 menit, 6 kali seminggu. Pengaruh obat kecil saja untuk menurunkan HDL (kolesterol baik), yang harusnya makin tinggi makin menyehatkan. Bergerak badan dan berolahraga bisa membantu meninggikan HDL.

Olahraga tidak meluruhkan "karat" lemak yang sudah terbentuk pada dinding pembuluh darah yang akan menyumbatnya, tetapi menipiskan gajih di bawah kulit. Jika kolesterol tinggi turunan tak terkontrol sejak awal, serangan jantung koroner dan stroke sudah muncul pada umur yang lebih pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar